Macam-macam Metode Peramalan Trend Linier
Peramalan
Peramalan (forecasting) merupakan suatu proses perkiraan
keadaan pada masa yang akan datang dengan menggunakan data di masa lalu (Adam
dan Ebert, 1982). Awat (1990) menjelaskan bahwa peramalan merupakan kegiatan
untuk mengetahui nilai variabel yang dijelaskan (variabel dependen) pada masa
akan datang dengan mempelajari variabel independen pada masa lalu, yaitu dengan
menganalisis pola data dan melakukan ekstrapolasi bagi nilai-nilai masa datang.
Metode peramalan kuantitatif dijelaskan Supranto (2000)
terdiri dari metode pertimbangan, metode regresi, metode kecendrungan (trend
method), metode input output, dan metode ekonometrika. Metode kecendrungan
(trend method) menggunakan suatu fungsi seperti metode regresi dengan variable
X menunjukkan waktu. Tepat tidaknya peramalan ditentukan oleh kriteria yaitu
berkaitan dengangoodness of fit yang menunjukkan bagaimana model
peramalan dapat menghasilkan peramalan yang baik. Selain itu ada tiga kriteria
yang perlu untuk dipertimbangkan, yaitu:
- Pola data;
- Faktor biaya peramalan; dan
- Faktor kemudahan.
Penentuan ketepatan peramalan pada umumnya berdasarkan
beberapa metode, yaitu nilai Sidik Ragam (F-Test), Koefisien determinasi,
Kuadrat Tengah Galat (Mean Square Error (MSE), dan Persentase Galat
(Percentage Error (PE)).
Deret Waktu
Deret waktu adalah kumpulan data-data yang merupakan data
historis dalam suatu periode waktu tertentu. Data yang dapat dijadikan deret
waktu harus bersifat kronologis, artinya data harus mempunyai periode waktu
yang berurutan. Misalnya data penjualan suatu perusahaan antara tahun
2006-2011, maka datanya adalah penjualan tahun tahun 2006, tahun 2007, tahun
2008, tahun 2009, tahun 2010, dan tahun 2011.
Data runtun waktu (time series) merupakan data yang dikumpulkan, dicatat, atau diobservasi sepanjang waktu secara berurutan. Periode waktu dapat menggunakan tahun, kuartal, bulan, minggu, hari atau jam. Runtut waktu dianalisis untuk menemukan pola variasi masa lalu.
Analisis deret waktu (time series analysis)
dipakai untuk meramalkan kejadian di masa yang akan dating berdasarkan urutan
waktu sebelumnya. Ada beberapa teknik untuk meramalkan kejadian di masa yang
akan datang berdasarkan karakteristik data, misalnya teknik smoothing, teknik
siklus, dan teknik musiman.
Trend
Trend adalah pergerakan jangka panjang dalam suatu kurun
waktu yang kadang-kadang dapat digambarkan dengan garis lurus atau kurva mulus.
Deret waktu untuk bisnis dan ekonomi, yang terbaik adalah untuk melihat trend
(atau trend-siklus) sebagai perubahan dengan halus dari waktu ke waktu.
Pada kenyataannya, anggapan bahwa trend dapat diwakili oleh
beberapa fungsi sederhana seperti garis lurus sepanjang periode untuk time
series yang diamati jarang ditemukan. Seringkali fungsi tersebut mudah
dicocokkan dengan kurva trend pada suatu kurun waktu karena dua alasan, yaitu
fungsi tersebut menyediakan beberapa indikasi arah umum dari seri yang diamati,
dan dapat dihilangkan dari seri aslinya untuk mendapatkan gambar musiman lebih
jelas.
Ada tiga trend yang diigunakan untuk meramalkan
pergerakan keadaan pada masa yang akan datang, yaitu:
Sering kali data deret waktu jika digambarkan ke dalam plot
mendekati garis luruus. Deret waktu seperti inilah yang termasuk dalam trend
linier. Persamaan trend linier adalah sebagai berikut:

Dengan nilai a dan b diperoleh dari formula:
Dimana Yt menunjukan nilai taksiran Y pada nilai t tertentu. Sedangkan a adalah nilai intercept dari Y, artinya nilai Yt akkan sama dengan a jika nilai t = 0. Kemudian b adalah nilai slope, artinya besar kenaikan nilai Yt pada setiap nilai t. Dan nilai t sendiri adalah nilai tertentu yang menunjukan periode waktu.
Trend Linier Positif
Trend Linier Negatif
2. Trend Kuadratik
Jika trend linier merupakan deret waktu yang berupa garis
lurus, maka trend kuadratik merupakan deret waktu dengan data berupa garis
parabola.
Trend Kuadratik
Persamaan untuk trend kuadratik adalah:
Dengan nilai a, b, dan c diperoleh dari:
3. Trend Eksponensial
Untuk mengukur sebuah deret waktu yang mengalami kenaikan
atau penurunan yang cepat maka digunakan metode trend eksponensial. Dalam
metode ini digunakan persamaan:
Tetapi dalam melakukan perhitungannya, persamaan di atas dapat diubah ke dalam
bentuk semi log, sehingga memudahkan untuk mencari nilai a dan b.
4. Memilih Trend Terbaik
Untuk membuat suatu keputusan yang akan dilakukan di masa
yang akan datang berdasarkkan deret waktu diperlukan suatu metode peramalan
yang paling baik sehingga memiliki nilai kesalahan yang cenderung kecil.
Terdapat beberapa cara untuk menentukan metode peramalan mana yang akan dipilih
sebagai metode peramalan yang paling baik, diantaranya Mean Square Error(MSE).
Untuk mencari MSE digunakan rumus sebagai
berikut:
Dimana nilai e adalah selisih antara
nilai Y dengan peramalan (Yt). Model yang memiliki MSE paling
kecil adalah model persamaan yang paling baik.
CONTOH KASUS
.............Penjualan Produk X pada tahun 2010
adalah sebagai berikut:
Waktu
|
Bulan
|
Penjualan
|
1
|
Januari
|
1143
|
2
|
Februari
|
1037
|
3
|
Maret
|
857
|
4
|
April
|
757
|
5
|
Mei
|
948
|
6
|
Juni
|
660
|
7
|
Juli
|
683
|
8
|
Agustus
|
809
|
9
|
September
|
1078
|
10
|
Oktober
|
696
|
11
|
November
|
777
|
12
|
Desember
|
672
|
Jumlah
|
10117
|
Tentukan peramalan penjualan pada bulan ke-18 dan bulan
ke-25!
Penyelesaian
Dari tabel di atas akan dibuat deskripsi data ke dalam
bentuk poligon agar dapat memudahkan menganalisis data. Berikut ini adalah
poligon data dari data hasil penjualan produk X pada tahun 2010:
A. Tabulasi
Data:
B. Menentukan Model Persamaan Matematika:
1. Trend
Linier
Dari tabel tabulasi data di atas, maka diperoleh:
Setelah itu masukan nilai a dan b ke
dalam persamaan Yt = a + bt , sehingga menjadi sebuah
persamaan trend linier Yt = 843,08+
13.t.
2. Trend
Kuadratik
Setelah itu nilai a, b dan cdimasukan ke dalam persamaan Yt = a + bt + ct2 , sehingga menjadi sebuah persamaan trend kuadratik Yt = 790,65 + 13.t + 1,1.t2.
3. Trend
Eksponensial
Setelah itu nilai a dan b dari hasil perhitungan di atas dimasukan ke dalam persamaan Yt = a.bt , sehingga menjadi sebuah persamaan trend eksponensial Yt = 828,58 + 0,99t.
C. Ketepatan
Model Peramalan
4. Trend
Linier
Yt
= 843,08+ 13.t
2) Trend
Kuadratik
Yt = 790,65 + 13.t
+ 1,1.t2
3) Trend Eksponensial
Yt = 828,58 + 0,99t
Pembahasan
Data pengamatan runtun waktu untuk perubahan hasil penjualan
produk X di tahun 2010 setiap bulannya, dapat diketahui bahwa perubahan nilai
runtut waktu pengamatan dari bulan ke bulan jumlahnya cukup bervariasi berupa
peningkatan dan penurunan.
Jumlah penjualan tertinggi terjadi pada bulan Januari
sebanyak 1143. Penurunan penjualan tertinggi terjadi pada bulan Juni sebanyak
660. Keterangan tersebut memperlihatkan perubahan nilai runtun waktu pengamatan
yang fluktuatif.
Sebelum dilakukan perhitungan, akan dihitung Mean
Square Error (MSE) terlebih dahulu. Hal ini dilakukkan untuk
mencari trend mana yang paling tepat dan memiliki kesalahan terkecil untuk
dijadikan acuan peramalan. Berikut ini adalah perhitunganMSE dari
trend linier, trend kuadratik, dan trend eksponensial:
1) MSE Trend Linier
2) MSE Trend Kuadratik
3) MSE Trend Eksponensial
Dari perhitungan MSE di atas, bahwa nilai MSE dari trend kuadratik merupakan yang terkecil. Jadi dapat diketahui bahwa trend kuadratik pada peramalan ini memiliki kecendrungan kesalahan yang paling rendah dibanding dengan trend linier dan trend eksponensial.
Berikut ini adalah poligon dari permalan penjualan produk X.
Dari perhitungan menggunakan trend kuadratik di atas, maka
dapat diramalkan penjualan produk X pada bulan ke-18 adalah sebanyak 1074, dan
untuk bulan ke-25 sebanyak 1816. Dapat dilihat pada kurva di atas, pada bulan
ke-12 sampai dengan bulan ke-25 terlihat bahwa jumlah penjualan produk X dari
bulan ke bulan mengalami peningkatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar