Etika Profesi dalam IT
Etika profesi sangatlah dibutuhkan dalam
berbagai bidang khususnya bidang teknologi informasi. Kode etik sangat
dibutuhkan dalam bidang IT karena kode
etik tersebut dapat menentukan apa yang baik dan yang tidak baik serta apakah
suatu kegiatan yang dilakukan oleh IT itu dapat dikatakan bertanggung jawab
atau tidak. Pada jaman sekarang banyak sekali orang di bidang IT
menyalahgunakan profesinya untuk merugikan orang lain, contohnya hacker yang
sering mencuri uang,password leat komputer dengan menggunakan keahlian mereka.
Contoh seperti itu harus dijatuhi hukuman yang berlaku sesuai dengan kode etik
yang telah disepakati.
Tujuan utama dari kode etik adalah memberi pelayanan
khusus dalam masyarakat tanpa mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok.
Adapun fungsi dari kode etik profesi adalah
1.
Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang
prinsip profesionalitas yang digariskan.
2.
Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas
profesi yang bersangkutan.
3.
Mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi
tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi.
Adapun kode etik yang
diharapkan bagi para pengguna internet adalah :
- Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung berkaitan dengan masalah pornografi dan nudisme dalam segala bentuk.
- Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi menyinggung secara langsung dan negatif masalah suku, agama dan ras (SARA), termasuk di dalamnya usaha penghinaan, pelecehan, pendiskreditan, penyiksaan serta segala bentuk pelanggaran hak atas perseorangan, kelompok / lembaga / institusi lain.
- Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi untuk melakukan perbuatan melawan hukum (illegal) positif di Indonesia dan ketentuan internasional umumnya.
- Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak dibawah umur.
- Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling bertukar materi dan informasi yang memiliki korelasi terhadap kegiatan pirating, hacking dan cracking.
- Bila mempergunakan script, program, tulisan, gambar / foto, animasi, suara atau bentuk materi dan informasi lainnya yang bukan hasil karya sendiri harus mencantumkan identitas sumber dan pemilik hak cipta bila ada dan bersedia untuk melakukan pencabutan bila ada yang mengajukan keberatan serta bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin timbul karenanya.
- Tidak berusaha atau melakukan serangan teknis terhadap produk, sumber daya (resource) dan peralatan yang dimiliki pihak lain.
- Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku di masyarakat internet umumnya dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap segala muatan / isi situsnya.
- Untuk kasus pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola, anggota dapat melakukan teguran secara langsung.
Faktor penyebab pelanggaran kode etik profesi IT :
- Tidak berjalannya kontrol dan pengawasan dari masyarakat.
- Organisasi profesi tidak dilengkapi denga sarana dan mekanisme bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan
- Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi kode etik profesi, karena buruknya pelayanan sosialisasi dari pihak prepesi sendiri.
- Belum terbentuknya kultur dan kesadaran dari para pengemban profesi IT untuk menjaga martabat luhur profesinya.
- Tidak adanya kesadaran etis da moralitas diantara para pengemban profesi TI untuk menjaga martabat luhur profesinya.
Bank Sentral Bangladesh Dibobol Hacker, Rp 1,06 Triliun
Ludes
Liputan6.com,
Jakarta - Hacker berhasil mencuri uang senilai US$ 81 juta atau sekitar Rp 1,06
triliun dari bank sentral Bangladesh melalui serangkaian transfer di rekening
mereka di Federal Reserve Bank of New York (The Fed).
Melansir laman
Forbes, Sabtu (18/3/2016), pembobol tersebut mencoba mencuri lagi uang tambahan
senilai US$ 850-US$ 870 miliar atau setara dengan Rp 11,1 - Rp 11,4 triliun.
Namun, upaya kejahatan itu berhasil digagalkan lantaran ada kecurigaan atas
transaksi tersebut.
Setelah melaporkan
tindak pencurian uang yang dialaminya, pemerintah Bangladesh beserta The Fed
mengakui bahwa sistem mereka dibajak. Namun hingga kini mereka masih
menyebutkan kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan.
"Tidak ada bukti bahwa ada
upaya menembus sistem The Fed, selain itu, tidak ada bukti yang dapat
ditanggapi," demikian pernyataan The Fed.
Pernyataan tersebut
merupakan tanggapan atas pernyataan Menteri Keuangan Bangladesh yang megatakan,
pemerintahnya akan mengambil tindakan hukum kepada The Fed.
Setelah pencurian
tersebut diungkap, ada dua hal yang diketahui. Pertama, operasi pembajakan
memperlihatkan betapa besarnya skala kejahatan siber yang dilakukan.
Bisa diketahui
bahwa para penjahatnya kini lebih berani dan teliti dibandingkan sebelumnya. Kedua,
lembaga keuangan harus belajar untuk mengatasi kelemahan yang ada di saluran
perbankan global.
Sementara itu,
Gubernur Bank Sentral Bangladesh Atiur Rahman mengundurkan diri karena kejadian
pembobolan akun bank tersebut. Bangladesh sendiri telah mengumpulkan tim ahli
siber yang percaya bahwa pembobolan melalui dunia maya bisa dilakukan.
Hacker tersebut
ditengarai telah memasang malware yang membidik Bank Bangladesh. Malware itu
diyakini memungkinkan para hacker untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana
Bank Bangladesh bertransaksi dengan The Fed.
Sebelumnya, pada 4
dan 5 Februari, para peretas ini mengirimkan berbagai permintaan untuk menarik
uang dari akun Bank Bangladesh, menggunakan protokol kepada The Fed.
Penerimanya adalah beberapa lembaga non pemerintah di Filipina dan Sri Lanka.
Empat permintaan
pertama dari para peretas ini berhasil dipenuhi. Sementara permintaan kelima,
ditolak oleh bank perantara, yakni Deutsch Bank. Sebab, peretasnya saat itu
salah mengeja huruf yang seharusnya "foundation" tetapi tertulis
"fandation".
Deutsch Bank
kemudian meminta izin lebih lanjut dari Bank Bangladesh untuk menghentikan
transaksi. Sayangnya, hacker telah berhasil membawa kabur uang US$ 81 miliar
dan memindahkannya ke rekening bank di Filipina.
Kejadian tersebut
menunjukkan betapa buruknya pengelolaan keamanan moneter di Bangladesh.
"Saya tidak
dapat memberikan pernyataan tentang hal tersebut, sebab saya tidak mendapat
informasi itu dari bank sentral. Bahkan, saya baru melihat berita di
media," kata Menteri Keuangan Bangladesh.
Menurut Kaspersky
Lab, setelah Bangladesh mengintegrasikan sistem perbankan online-nya, mereka
terus mendapatkan ancaman kejahatan siber.
Pelajaran penting
yang dipetik dari kejadian ini adalah, pemerintah harus fokus pada pengembangan
sumber daya manusia. Bahwa, orang-orang yang dipilih menjabat harus memiliki
kemampuan sepadan mengingat risiko yang harus dihadapinya.
Selain itu, perlu
diperhatikan bahwa ketelitian harus diutamakan. Sebab merujuk kasus tersebut,
pembobolan akun bank dapat dihentikan karena si peretas kurang keterampilan
dalam mengeja sebuah kata.
Hal itu menimbulkan
pertanyaan serius atas integritas sistem transfer uang berbasis kode Swift.
Karenanya, pihak berwenang harus dapat menilai kembali proses verifikasi
transfer dana internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar